Para Penghuni Al-Azhar

Bertempat di salah satu kost-kostan yang sepertinya sampai hari ini belum diberinama(olehnya dahulu kami sering menyebutnya dengan, pondok al-azhar) dikarenakan beralamat pada jalan al-azhar. Stoner, Fidel, Adhi, dan beberapa rekan lainnya ikut terlibat dalam tahapan pencarian jati diri disana. meski berjalan kurang dari satu tahun, namun komunitas non-formal yang didorong oleh satu niatan(menjadi pemburu beasiswa luar negeri) ini sungguh sangat mempengaruhi cara saya melihat dunia. sebelumnya saya adalah penganut paham "sipacappurengisme"(cara saya menyampaikannya saat berkonsultasi kepada stoner), paham yang bila anda paham bahasa bugis tentunya sudah tahu apa yang menjadi resiko dari penganutnya. paham ini membawa saya kepada jalan yang sangat tidak saya mengerti arah/tujuannya, hingga akhirnya saya sadar bahwa ternyata paham tersebutlah yang membengkokkan saya jauh dari target yang ingin saya capai. efek dari kesesatan itu mengharuskan saya untuk membarter 1 tahun proses perkuliahan dengan secarik kertas berjudul IJAZAH.